Jenderal TNI Tandyo Budi Revita dilantik sebagai Wakil Panglima TNI. Selain itu, tiga pimpinan pasukan elite TNI juga dilantik, yaitu:
- Panglima Kopassus Letjen TNI Djon Afriandi
- Panglima Korps Marinir Letjen TNI (Mar) Endi Supardi
- Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat Marsekal Madya TNI Deny Muis
Ketiganya menjadi pimpinan pasukan elite pertama yang menyandang titel Panglima dan pangkat bintang tiga untuk Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat, Korps Marinir TNI Angkatan Laut, dan Korps Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) TNI Angkatan Udara.
Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra juga dilantik dan dikukuhkan sebagai Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI AU, sebuah struktur baru di TNI Angkatan Udara.
Baca Juga: TNI Dikerahkan untuk Pembangunan Rumah Sakit di Daerah Rawan dan Produksi Obat Murah
Upacara ini turut mengukuhkan enam Komando Daerah Militer, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, tiga Komando Daerah Angkatan Udara, satu Komando Operasi Udara, enam grup Komando Pasukan Khusus, 20 Brigade Teritorial Pembangunan, satu Brigade Infanteri Marinir, satu Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat, 100 Batalyon Teritorial Pembangunan, lima Batalyon Infanteri Marinir, dan lima Batalyon Komando Korps Pasukan Gerak Cepat.
Dalam pidatonya di hadapan para prajurit, Presiden Prabowo Subianto mengingatkan pentingnya untuk tidak melupakan sejarah Indonesia yang pernah dijajah.
“Wawasan kita adalah wawasan pertahanan yang defensif. Ada yang mengatakan, dalam perang, defensif itu tidak bisa menang. Itu bacaan sejarah yang keliru. Kalau kita mempertahankan bangsa kita, kita pertahankan tiap kampung, tiap dukuh, tiap lembah, tiap gunung, tiap kecamatan, tiap kabupaten, tiap provinsi, tiap jengkal tanah, kita pertahankan, seluruh bangsa Indonesia pertahankan, saudara-saudara kita tidak bisa ditaklukkan, dan bagi kita, tidak ada masalah, daripada dijajah kembali, lebih baik kita mati.” ujar Prabowo.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id