Ia berpesan agar media tidak mendahului aparat penegak hukum.
“Jadi saya meminta kepada awak media jurnalis televisi untuk dapat menyampaikan informasi atau fakta yang benar-benar dihadapi oleh masyarakat. Dan jangan sampai memberitakan sesuatu belum jelas kebenarannya apalagi sampai menjustifikasi melebihi dari Aparat Penegak Hukum (APH).” terangnya.
Ia juga mengingatkan agar kebebasan pers dimanfaatkan dengan bijak untuk menghindari kegaduhan di tengah masyarakat.
Ia menekankan pentingnya verifikasi berlapis sebelum sebuah berita disiarkan secara luas.
“Jadi sekali lagi saya berpesan kepada rekan-rekan awak media untuk selalu menyampaikan informasi yang akurat kebenarannya dan di cek betul-betul, dan kalau memang betul dan benar faktanya, nah silahkan beritakan seluas-luasnya.” kata Ria Norsan.
Di akhir sambutannya, Gubernur menaruh harapan besar agar IJTI Kalbar terus menjadi garda terdepan dalam menjaga kualitas jurnalisme, profesionalisme, dan sinergi positif dengan pemerintah.
“Semoga semangat kebersamaan, profesionalisme, dan integritas yang telah dibangun selama ini semakin menguat, dan mampu menjawab tantangan zaman dengan bijak dan inovatif. Mari kita jaga sinergi antara media dan pemerintah, demi Kalimantan Barat yang lebih terbuka, berdaya saing, dan berkeadilan. Kepada seluruh insan IJTI, saya ucapkan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan.” pungkasnya.
Baca Juga: IJTI Kalbar dan Komisi Informasi Jalin Kampanye Keterbukaan Publik
(rfa/nzr)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
