Faktakalbar.id, BANTEN – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengambil langkah strategis untuk memperkuat sistem penanggulangan bencana di tingkat daerah.
Melalui kegiatan “Peningkatan Kapasitas SDM di Bidang Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana,” sebanyak 250 perwakilan dari unsur BNPB dan BPBD provinsi, kabupaten, dan kota se-regional Sumatera dan Jawa berkumpul untuk mengasah kemampuan mereka.
Baca Juga: BNPB Latih CPNS Jadi Agen Kemanusiaan, Fokus pada Ketangguhan dan Respon Cepat
Kegiatan yang berfokus pada penguatan kapasitas ini diselenggarakan selama tiga hari, mulai dari 5 hingga (7/8/2025).
Acara ini bertempat di dua lokasi strategis, yaitu Hotel Aryaduta Lippo Village, Karawaci, dan Kantor BPBD Banten.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Utama BNPB, Rustian. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa sistem logistik yang andal merupakan tulang punggung dari setiap operasi penanggulangan bencana.
Menurutnya, inisiatif ini adalah bagian dari langkah besar untuk memperkuat kapasitas daerah dalam menghadapi risiko bencana yang semakin kompleks dan dinamis di masa depan.
“Peningkatan kapasitas ini adalah investasi jangka panjang yang memastikan kesiapsiagaan yang lebih baik dan respons yang lebih tanggap dalam menghadapi berbagai jenis bencana di masa depan,” ujar Rustian.
Simulasi Darurat hingga Pameran Teknologi
Selama pelatihan, para peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga terlibat langsung dalam berbagai sesi praktis.
Salah satu sesi utama adalah diskusi panel yang menghadirkan narasumber strategis dari World Food Programme (WFP), Palang Merah Indonesia (PMI), MDMC, hingga Indonesia Off-road Federation (IOF).
Topik yang dibahas mencakup jaringan gudang global, pendekatan Forecast-Based Early Action, hingga tantangan dalam mendistribusikan bantuan ke daerah yang sulit diakses.
Baca Juga: BNPB Persiapkan Pelatihan Koordinasi Sipil-Militer Darurat Bencana
Pada hari kedua, (6/8/2025), para peserta dihadapkan pada simulasi tata kelola pergudangan dalam situasi darurat.
Skenario ini dirancang untuk semirip mungkin dengan krisis nyata, melatih peserta dalam hal penerimaan, pemilahan bantuan, penataan ruang gudang, hingga pengeluaran barang untuk didistribusikan ke titik terdampak.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id