“Apapun latar belakang agamanya, setelah panen nanti jangan lupa infaq dan zakat. Baik itu dari sawit, padi, maupun jagung,” pesannya.
Sementara itu, Camat Subah Rita Ahie mengatakan antusiasme desa-desa di Kecamatan Subah sangat tinggi. Bahkan beberapa desa menanam lebih dari satu hektare jagung.
“Tidak semua desa hanya menanam satu hektare, ada yang dua hektare bahkan tiga. Ini menunjukkan semangat dan kekompakan yang luar biasa dari para kepala desa,” ujarnya.
Rita menjelaskan penanaman dilakukan bertahap di 13 desa. Kecamatan Subah juga aktif mendokumentasikan kegiatan melalui video dan foto sebagai bentuk pelaporan serta antisipasi kendala teknis.
“Kami menggunakan bibit jagung NK Perkasa dan terus menjaga perawatannya agar hasilnya maksimal. Kami juga membentuk tim pengawasan dan mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan warga,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Kecamatan Subah memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan pangan lokal, termasuk tanaman sayur, cabai, dan peternakan seperti kambing dan ayam.
“Sudah ada 17 hektare lahan yang siap ditanami jagung, dan desa lain juga sedang menambah lahannya. Ini membuktikan bahwa Subah punya semangat besar untuk ketahanan pangan,” pungkasnya.
(DNS)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id