Bagi Edi, Rakernas JKPI menjadi sebuah momentum strategis untuk kembali memperkuat komitmen setiap daerah dalam upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya, baik yang berwujud benda maupun tak benda.
Ia menekankan bahwa pelestarian warisan budaya merupakan fondasi bagi peradaban.
“Peradaban budaya harus terus kita lestarikan. Di Pontianak, kita punya berbagai situs bersejarah seperti Tugu Khatulistiwa, Keraton Kadriyah, kawasan Makam Kesultanan, gereja katedral, sekolah-sekolah tua, Kantor Wali Kota, hingga Kantor Pos yang memiliki nilai sejarah.” ujar Edi usai menghadiri Rakernas JKPI, Rabu (6/8/2025).
Edi juga menyoroti pentingnya menjaga kawasan heritage lain seperti Pasar Tengah serta memperkuat kearifan lokal yang telah mengakar kuat sejak Kota Pontianak berdiri.
Baca Juga: Pemkot Pontianak Wajibkan Usaha Kuliner Kelola Sampah Mandiri, Ini Aturannya
Keberagaman dan nilai-nilai budaya ini, menurutnya, menjadi inspirasi utama dalam membentuk karakter kota yang arif dan toleran.
“Kota Pontianak merupakan kota yang heterogen. Maka kita perlu terus mendorong sinergi antar warga untuk menciptakan kehidupan yang harmonis. Nilai-nilai keberadaban ini menjadi bekal dalam mewujudkan kota yang sejahtera.” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa upaya pelestarian harus selaras dengan pembangunan infrastruktur yang memadai, termasuk penyediaan ruang terbuka hijau untuk menciptakan keseimbangan.
“Pembangunan fisik harus berjalan beriringan dengan pembangunan sosial dan budaya agar tercipta masyarakat yang berdaya dan lingkungan yang berkelanjutan.” tambah Edi.
Rakernas JKPI sendiri bertujuan menjadi forum untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan keunikan setiap kota pusaka di Indonesia.
“Rakernas JKPI merupakan wadah bagi para peserta untuk saling berbagi pengalaman, ide, dan inovasi dalam upaya mempromosikan dan melestarikan identitas kota pusaka.” kata Edi.
Lebih lanjut, Edi menjelaskan bahwa forum ini membahas berbagai isu krusial, mulai dari pengembangan pariwisata berkelanjutan, pemeliharaan situs bersejarah, hingga revitalisasi kawasan kota pusaka.
Baca Juga: Lapor Keluhan Lebih Mudah, Pemkot Pontianak Buka Layanan Pengaduan via WhatsApp
Upaya pelestarian warisan budaya ini diharapkan dapat membangun kesadaran publik dan menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap kebijakan pemerintah daerah.
“Kita terus berupaya merevitalisasi kawasan Cagar Budaya yang ada di Kota Pontianak, salah satu yang sudah dilakukan adalah revitalisasi Kawasan Makam Kesultanan Pontianak yang ada di Batu Layang Pontianak Utara.” pungkasnya.
Sebagai informasi, JKPI adalah organisasi yang dibentuk untuk memajukan kerja sama antarkabupaten/kota yang memiliki pusaka alam dan budaya agar dapat terus lestari dan berkembang secara berkelanjutan.
(*Red/Prokopim)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id