Musisi Ramai-ramai Boikot Spotify, Protes Investasi CEO di Perusahaan Senjata AI

Ilustrasi - Aksi boikot Spotify oleh sejumlah musisi dipicu oleh investasi sang CEO, Daniel Ek, pada perusahaan pengembang senjata berbasis AI, Helsing.
Ilustrasi - Aksi boikot Spotify oleh sejumlah musisi dipicu oleh investasi sang CEO, Daniel Ek, pada perusahaan pengembang senjata berbasis AI, Helsing.

Beberapa di antaranya adalah band avant-garde Xiu Xiu, label musik elektronik asal Amsterdam Kalahari Oyster Cult, dan band rock Australia King Gizzard & the Lizard Wizard.

“Kami sudah bertahun-tahun bilang ‘f*** Spotify’. Di kalangan kami, itulah yang selalu dikatakan orang-orang karena alasan yang tercatat dengan baik,” ungkap Stu Mackenzie, vokalis King Gizzard & the Lizard Wizard. “Saya tidak menganggap diri saya seorang aktivis, tetapi ini terasa seperti keputusan untuk tetap setia pada diri sendiri. Kami melihat band-band lain yang kami kagumi hengkang, dan kami menyadari bahwa kami tidak ingin musik kami ada di sana saat ini.”

Gerakan boikot Spotify ini menambah panjang daftar kontroversi yang menyelimuti layanan streaming tersebut.

Mulai dari tudingan menyediakan platform bagi siniar penyebar misinformasi selama pandemi COVID-19, isu royalti yang dianggap terlalu rendah untuk musisi, hingga mengizinkan band buatan AI mendapatkan label “artis terverifikasi”.

Baca Juga: Narasi yang Tak Seimbang: Epistemic Warfare di Era AI dan Ketegangan Nurani Global

Meskipun demikian, The Los Angeles Times menilai eksodus musisi independen ini kemungkinan belum memberikan dampak signifikan terhadap Daniel Ek.

Guncangan besar baru akan terasa jika artis-artis pop berskala global turut melakukan aksi serupa, seperti yang pernah dilakukan oleh Taylor Swift pada rentang tahun 2014 hingga 2017.

(*Red)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id

advertisements