Mengenal Gunung Bawang: Pesona Gunung Sakral yang Menjadi Saksi Bisu Tragedi Sambaran Petir

Gunung Bawang di Kabupaten Bengkayang. Gunung ini menjadi sorotan setelah insiden sambaran petir yang menewaskan seorang pendaki pada Sabtu (2/8/2025). (Dok. amazingborneo.id)
Gunung Bawang di Kabupaten Bengkayang. Gunung ini menjadi sorotan setelah insiden sambaran petir yang menewaskan seorang pendaki pada Sabtu (2/8/2025). (Dok. amazingborneo.id)

Terletak sekitar 184 kilometer dari Kota Pontianak, wilayahnya mencakup empat kecamatan: Lembah Bawang, Lumar, Sungai Betung, dan Tiga Berkat.

Gunung Bawang memiliki empat puncak runcing dengan ketinggian di atas 1.000 Mdpl.

Puncak tertingginya, Puncak Bawang Raya, mencapai 1.490 Mdpl.

Bagi para pendaki, gunung ini menawarkan tiga jalur pendakian dengan waktu tempuh relatif singkat, sekitar 7-8 jam.

Jalur Desa Suka Bangun di Kecamatan Sungai Betung menjadi rute favorit karena aksesnya yang lebih mudah.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem di Kalimantan Barat Masih Berpotensi Berlanjut

Nama “Bawang” sendiri berasal dari bentuknya yang berlapis-lapis, yang menurut kepercayaan masyarakat adat Dayak, terdiri dari tujuh lapisan.

Gunung ini dianggap sebagai tempat suci dan keramat, khususnya bagi Suku Dayak Bengkayang, Kanayatn, dan Lara.

Mereka meyakini bahwa leluhur mereka, Jubata (makhluk suci), pertama kali turun ke dunia dan menetap di Gunung Bawang.

Hingga kini, berbagai ritual adat masih sering digelar di kaki gunung sebagai bentuk penghormatan.

(*Red)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id

advertisements