Berdasarkan informasi BPBD setempat, insiden yang terjadi pada Sabtu (2/8) disebabkan kesengajaan warga. Lokasi kebakaran berada di Desa Sanggung, Kecamatan Gatak. Luas lahan terbakar mencapai 20 ha.
Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah
Di sisi lain, bencana hidrometeorologi basah juga memberikan dampak signifikan di beberapa daerah.
Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo: Cuaca ekstrem pada Minggu (3/8) mengakibatkan 7 rumah rusak ringan, 1 penginapan rusak berat, dan 1 warga luka ringan di Desa Ponelo.
Kota Bengkulu, Bengkulu: Banjir yang dipicu hujan lebat sejak Jumat (1/8) berdampak pada 260 KK di 7 kelurahan. Pantauan pada Minggu (3/8) menunjukkan banjir telah surut di beberapa titik.
Baca Juga: BNPB: Banjir Dominasi Peristiwa Bencana Akhir Juli 2025
BPBD setempat mencatat rumah rusak ringan 7 unit dan penginapan rusak berat 1 unit. Petugas BPBD masih melakukan pendataan dampak bencana hingga kini (4/8). Cuaca ekstrem ini mengakibatkan warga luka ringan 1 orang dan terdampak 7 KK.
Imbauan dan Kesiapsiagaan dari BNPB
Menyikapi maraknya bencana di Indonesia ini, BNPB menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari semua pihak.
Menyikapi bencana hidrometeorologi, BNPB mengimbau pemerintah dan warga untuk selalu waspada dan siap siaga.
Dalam penanganan karhutla di wilayah provinsi prioritas, BNPB telah menegaskan pentingnya upaya pencegahan dan mitigasi.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto telah melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Sumatra Selatan, Jambi dan Kalimantan Barat untuk memastikan penanganan karhutla berjalan optimal.
Pada potensi bahaya banjir, warga dapat bersiaga dan waspada apabila hujan lebat turun di sekitar tempat tinggal atau di bagian wilayah hulu, serta berdurasi lama.
Baca Juga: Kepala BNPB Tinjau Langsung Pemadaman Karhutla di Rokan Hulu
Warga dapat memantau kondisi cuaca secara berkala pada portal resmi pemerintah sebagai upaya kesiapsiagaan, seperti upaya evakuasi dini menuju ke tempat yang lebih aman.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id