Acara ini dihadiri langsung oleh Camat Pontianak Utara, anggota DPRD Kota Pontianak, dan seluruh lurah se-Kecamatan Pontianak Utara, menandakan dukungan penuh dari pemerintah setempat.
Dalam laporan yang disampaikan, KREALOGI menyatakan bahwa hingga 31 Juli 2025, program telah berhasil menjangkau lebih dari 2.000 perempuan rentan di Pontianak Utara dan akan terus berlanjut hingga target tercapai. Usai seremoni, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pelatihan intensif bagi 100 peserta.
Baca Juga: Komitmen Pemkot Pontianak Wujudkan Lingkungan Sehat Melalui Kawasan Tanpa Rokok
Riri Mahmuda dari Krealogi menjelaskan bahwa program ini dirancang secara sistematis. Setelah mendapatkan pelatihan literasi keuangan, para peserta akan dibimbing lebih lanjut untuk penguatan kapasitas kewirausahaan, termasuk perencanaan usaha yang matang.
“Langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh tim She Can yaitu melakukan pelatihan dan pendampingan penguatan kapasitas kewirausahaan (perencanaan usaha) kepada para peserta. Ada empat tujuan utama program ini: meningkatkan pemahaman literasi keuangan, memfasilitasi akses ke layanan keuangan formal, mendampingi peserta menyusun anggaran keluarga, dan mendorong perubahan perilaku finansial yang sehat. Kegiatan ini hadir sebagai tawaran menyelesaikan ekonomi dari bawah, yaitu dari tingkat terkecil, rumah tangga. Ke depan, Krealogi akan terus mengupayakan berbagai kerja sama lintas pemangku kepentingan dalam mendukung penyelesaian masalah ekonomi di Pontianak Utara secara khusus, dan Kalimantan Barat secara umum.” ujar Riri Mahmuda.
Antusiasme peserta di lapangan menjadi bukti nyata kebutuhan akan program ini. Siti Khamidah, Ketua LPM Batulayang, memberikan kesaksiannya mengenai semangat para peserta.
“Antusias peserta di Pontianak Utara sangat tinggi, khususnya perempuan rentan usia 18-50. Saya berharap, ke depannya para keluarga di Pontianak Utara dapat berhati-hati dalam pengelolaan keuangan, selalu mengecek kesehatan keuangan, dan memiliki perencanaan keuangan keluarga. Di sisi lain, dengan adanya program ini, semoga mulai muncul iklim UMKM yang baik. Walaupun demikian, ternyata masih banyak warga yang buta huruf, tetapi hal tersebut tidak mengurangi semangat peserta dalam mulai membenahi ekonomi mereka.”
Apresiasi tinggi datang dari pemerintah daerah. Camat Pontianak Utara, Indrawan Tauhid, menyambut baik program yang menyasar langsung warganya.
“Saya sangat mengapresiasi program SHE CAN dan berterima kasih memilih dan menargetkan 2.500 warga Pontianak Utara. Semoga ini berdampak signifikan terhadap penyelesaian permasalahan ekonomi di Pontianak Utara, dimulai dari tingkat keluarga.” kata Indrawan Tauhid.
Dampak positif program ini bahkan sudah dirasakan langsung oleh peserta. Evi (47 tahun), salah satu peserta, mengaku mendapatkan manfaat nyata.
“Saya berterima kasih karena telah dilibatkan sebagai peserta. Setelah mengikuti kegiatan ini, saya kini telah mengecek kesehatan keuangan keluarga dan telah memiliki perencanaan keuangan keluarga. Kegiatan seperti ini belum pernah saya ikuti, semoga terdapat kegiatan selanjutnya agar tambah bermanfaat bagi warga sini.” kata Evi.
Program SHE CAN sendiri merupakan program akselerasi inklusi keuangan yang menargetkan pemberdayaan 80.000 perempuan rentan di Kalimantan Barat dalam kurun waktu tiga tahun (2025-2027).
Baca Juga: Mahasiswa Desak DPRD Kalbar Tindak Tambang Ilegal dan Mafia SDA
Fokusnya adalah meningkatkan kesadaran, keterampilan, dan ketangguhan ekonomi perempuan melalui dua tahap pelatihan: literasi keuangan dan perencanaan usaha. Inisiatif pemberdayaan perempuan rentan ini menyasar mereka yang menjadi kepala keluarga, memiliki ekonomi terbatas, terdampak kekerasan, atau memiliki keterbatasan akses informasi.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id