Selain fokus pada cairan, ia juga mengingatkan agar orang tua tidak menghentikan pemberian makanan. Nutrisi tetap dibutuhkan tubuh untuk melawan infeksi dan memulihkan energi.
Kunci dari penanganan diare pada anak adalah dengan mengenali tanda-tanda bahaya.
“Selain itu, jangan hentikan pemberian makanan. Berikan makanan yang lunak dan mudah dicerna seperti bubur, pisang, atau sup. Orang tua juga perlu memantau tanda-tanda dehidrasi seperti bibir kering, mata cekung, anak tampak lemas, tidak mau makan atau minum, serta jarang buang air kecil,” jelasnya.
Menjaga kebersihan menjadi faktor pendukung yang tidak kalah penting.
Mencuci tangan dengan sabun, memastikan kebersihan makanan yang disajikan, serta menjaga kebersihan peralatan makan dan minum anak dapat membantu mencegah infeksi lebih lanjut.
Penanganan yang cepat dan tepat di rumah akan membuat orang tua lebih tenang dan mencegah komplikasi serius.
Baca Juga: RSUD SSMA Pontianak Tegaskan Prosedur Penanganan IGD Berdasarkan Aturan Kemenkes
Sebagai langkah preventif jangka panjang, Dewi juga membagikan beberapa tips kebiasaan sehat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk melindungi anak dari risiko diare.
“Biasakan anak mencuci tangan sebelum makan, pastikan makanan yang dikonsumsi matang dan air minum bersih, jaga kebersihan lingkungan, serta berikan vaksin rotavirus sesuai jadwal imunisasi,” pungkasnya.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id