Ia menemukan fakta bahwa harga gabah di tingkat petani menurun, namun harga beras di tingkat konsumen justru melonjak naik. Dari 268 merek yang diuji Kementan, ditemukan 85 persen sampel tidak sesuai standar mutu.
Masalah beras premium oplosan ini juga memicu reaksi keras dari Presiden Prabowo Subianto.
Beliau menyatakan geram terhadap para pengusaha yang diduga sengaja mengoplos beras untuk meraup keuntungan secara tidak wajar.
Presiden Prabowo pun telah memerintahkan aparat penegak hukum untuk bergerak cepat.
“Beras biasa dibilang beras premium harganya dinaikin seenaknya. Ini pelanggaran. Ini saya telah minta Jaksa Agung dan Polisi mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo menduga praktik lancung ini telah mengakibatkan kerugian negara yang fantastis, mencapai ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
Baca Juga: Program SPHP dan Bantuan Beras dari Bapanas Siap Diluncurkan, Ini Rinciannya
Oleh karena itu, ia secara khusus meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin untuk mengusut tuntas persoalan ini tanpa terkecuali.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















