Sambas  

Mahasiswa Desak Pemda Tindak Tambang Ilegal di Sungai Sambas

Perubahan warna air Sungai Sambas menjadi kuning pekat memicu kekhawatiran warga dan sorotan DPRD Sambas terhadap potensi pencemaran. (Dok. Ist)
Perubahan warna air Sungai Sambas menjadi kuning pekat memicu kekhawatiran warga dan sorotan DPRD Sambas terhadap potensi pencemaran. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, SAMBAS – Mahasiswa Kabupaten Sambas mendesak Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Sambas untuk segera menindak pencemaran Sungai Sambas yang semakin parah, terutama di kawasan Sejangkung dan Kartiasa.

Baca Juga: DPRD Soroti Pencemaran Sungai Sambas, Desak Pemerintah Bertindak

Mereka mengecam lemahnya pengawasan terhadap aktivitas pertambangan ilegal yang merusak ekosistem sungai.

Desakan tersebut disampaikan oleh Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Sambas (Poltesa), Edi, serta Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEM) Fakultas Hukum Universitas Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas (Unissas), Luffi Ariadi.

Edi mengatakan bahwa praktik penambangan pasir dan emas tanpa izin telah berdampak serius terhadap lingkungan dan mengancam hak dasar masyarakat atas air bersih.

Kepada pemerintah, Pemda, Dinas Lingkungan Hidup, dan anggota DPRD Sambas yang terhormat agar segera menghentikan penambangan pasir dan emas tanpa izin. Sungai yang dulunya jernih kini sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi, bahkan menimbulkan penyakit. Ini bukan lagi masalah kecil,” katanya, Rabu (23/07/2025).

Ia menegaskan bahwa mahasiswa akan terus mengawal isu ini hingga sungai kembali bersih dan layak digunakan masyarakat.

Kami mendesak agar tambang ilegal segera diberhentikan. Kami juga menuntut kontribusi nyata, bukan hanya janji. Pemda harus hadir dengan solusi terbaik untuk masyarakat. Ini soal kehidupan, bukan sekadar kebijakan di atas kertas,” tambahnya.

Ketua DEM Fakultas Hukum Unissas, Luffi Ariadi, menilai perubahan warna sungai menjadi kuning pekat merupakan bukti kegagalan sistem perlindungan lingkungan di daerah.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id

advertisements