“Polsek dan Bhabinkamtibmas di lapangan harus mampu menjadi fasilitator antara pemerintah dan petani. Kita ingin memastikan bahwa seluruh proses produksi pangan berjalan lancar, aman, dan sesuai target,” ungkapnya.
Wakil Bupati Susana Herpena menyoroti pentingnya penyuluh pertanian sebagai ujung tombak edukasi dan pendampingan petani.
“Penyuluh harus menjadi agen perubahan. Kami mendorong agar setiap kecamatan mampu mengembangkan inovasi pertanian berbasis potensi lokal,” katanya.
Kepala DPM Pemdes, Alian, menekankan peran kepala desa dan Apdesi dalam keberhasilan program ketahanan pangan.
Sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, Binda, camat, dan asosiasi desa menjadi kunci sukses menuju swasembada pangan berkelanjutan.
Baca Juga: Panen Capai 109 Ton, Polres Sambas Lanjutkan Program Jagung Kuartal III
Rakor ini ditutup secara simbolis oleh Bupati Yohanes Ontot, yang mengajak semua pihak menjadikan momen ini sebagai langkah awal menuju kemandirian pangan lokal dan kontribusi bagi Indonesia Emas 2045.
Kabupaten Sanggau diharapkan menjadi percontohan nasional dalam mewujudkan kedaulatan pangan berbasis daerah melalui kerja nyata dan kolaborasi.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id