Faktakalbar.id, INTERNASIONAL – Penunjukan Nick Adams sebagai calon Duta Besar Amerika Serikat untuk Malaysia menuai gelombang penolakan dari berbagai kalangan di negeri jiran.
Warga Malaysia dan sejumlah tokoh politik mengecam latar belakang Adams yang dinilai ekstrem, rasis, dan mendukung Zionisme.
Adams dikenal luas sebagai loyalis mantan Presiden AS Donald Trump, serta pendukung kuat Israel.
Ia dianggap tidak layak mewakili AS di Malaysia yang merupakan negara mayoritas Muslim.
Partai Amanah, salah satu anggota koalisi pemerintahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim, secara tegas menolak penunjukan Nick Adams.
“Nick Adams bukan diplomat, bukan negarawan. Dia cuma propagandis sayap kanan ekstrem, loyalis Trump dan pendukung kuat rezim Zionis Israel,” kata Muzab Muzahar dari Partai Amanah, dikutip oleh South China Morning Post (SCMP), Senin (14/7).
Muzab menambahkan, “Retorikanya di media sosial penuh sentimen kebencian, rasisme, dan Islamofobia yang jauh dari hubungan bilateral yang matang.”
Penolakan tidak hanya datang dari kalangan politisi, tetapi juga ramai disuarakan oleh warganet Malaysia.
Di media sosial, banyak yang menyebut Adams sebagai sosok misoginis dan seksis.
Ia juga pernah membela restoran Hooters sebuah restoran khas Amerika yang dikenal karena eksploitasi daya tarik seksual pelayan wanitanya.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















