Ringgit Malaysia Masuk Daftar 20 Mata Uang Paling Berpengaruh Global 2025

Ilustrasi - Ringgit Malaysia menunjukkan penguatan signifikan pada 2025 berkat strategi fiskal dan ekspor unggulan seperti minyak sawit dan elektronik. (Dok. Ist)
Ilustrasi - Ringgit Malaysia menunjukkan penguatan signifikan pada 2025 berkat strategi fiskal dan ekspor unggulan seperti minyak sawit dan elektronik. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, INTERNASIONAL – Ringgit Malaysia berhasil masuk dalam daftar 20 mata uang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2025.

Capaian ini dilaporkan oleh Seasia Stats yang mengutip data dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), sebuah lembaga yang memantau sistem transaksi antarbank secara global.

Baca Juga: Rupiah Menguat Tipis Jadi Rp16.396 per Dolar AS Usai BI Pangkas Suku Bunga

Mata uang Negeri Jiran ini menempati posisi ke-20 setelah volume transaksi internasional yang menggunakan ringgit terus meningkat.

“Transaksi ramai yang didominasi ringgit Malaysia akan terus mengukuhkan mata uang lokal sebagai salah satu dari 20 mata uang teratas secara global,” ujar seorang pejabat dari perusahaan manajemen kekayaan, dikutip dari New Straits Times.

Permintaan Ringgit Meningkat karena Perdagangan Regional

Menurut Stephen Innes dari SPI Asset Management, tingginya permintaan ringgit didorong oleh kuatnya hubungan dagang Malaysia dengan negara-negara seperti Tiongkok, Singapura, dan kawasan Asia Tenggara.

Produk-produk ekspor utama seperti elektronik, semikonduktor, minyak sawit, dan energi menjadi penopang utama penguatan nilai tukar ringgit.

Bahkan, ringgit sempat menyentuh level terkuatnya pada tahun ini di posisi MYR 4,1990 per dolar AS pada 5 Mei 2025, mencatatkan penguatan sekitar 6,2% sejak awal tahun.

Peran Strategis Kebijakan Pemerintah Malaysia

Tidak hanya dari sisi perdagangan, kekuatan ringgit juga ditopang oleh kebijakan fiskal dan moneter pemerintah Malaysia.

Defisit fiskal berhasil ditekan menjadi 4,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I-2025, turun dari 5,7% di periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp16.437 per Dolar AS, Didukung Sentimen Positif dari China dan Inflasi Domestik

Langkah-langkah strategis seperti kenaikan Pajak Penjualan dan Jasa (PPnJ) dari 6% menjadi 8% pada Maret 2024 serta rasionalisasi subsidi solar pada Juni 2025 memberikan dampak positif.

Pendapatan dari PPnJ melonjak 30,3% di kuartal I-2025, sementara beban subsidi berhasil dikurangi secara signifikan.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id