Faktakalbar.id, MEMPAWAH – Pemerintah Kabupaten Mempawah menyatakan tidak pernah dilibatkan dalam proses pemindahan dua pulau di wilayahnya, Pulau Pengekek Kecil dan Pulau Pengekek Besar, ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Keputusan itu tertuang dalam Surat Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) pada 2022, namun Bupati Mempawah Erlina mengklaim pemerintah daerahnya tidak diajak berdiskusi.
“Pada waktu itu, Kabupaten Mempawah tidak pernah dilibatkan dalam diskusi apa pun terkait pemindahan kedua pulau tersebut,” kata Erlina, dikutip melalui video yang beredar Rabu (09/07/2025).
Berdasarkan catatan, pada 2014, kedua pulau tersebut masih bagian dari Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Baca Juga: Gaya Kepemimpinan Ria Norsan Tuai Pujian Wamentan
Namun, delapan tahun kemudian, keluarlah keputusan Mendagri yang mengalihkan statusnya ke Kepri.
Polemik ini kian menarik karena pada 2022, Pemerintah Provinsi Kalbar dipimpin oleh Gubernur Sutarmidji dan Wakil Gubernur Ria Norsan yang tak lain adalah suami Bupati Erlina.
Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan angkat bicara mengenai polemik ini. Ia mengakui bahwa kedua pulau tersebut sebelumnya memang masuk wilayah Kalbar, namun kini statusnya sedang ditelusuri ulang.
“Memang Pulau Pengekek Besar dan Pengekek Kecil itu dulunya masuk ke daerah kita (Kalbar),” kata Norsan.
Pemprov Kalbar saat ini sedang mengumpulkan dokumen historis, termasuk arsip masa kerajaan dan kolonial Belanda, untuk memperkuat klaim mereka.
Baca Juga: Gubernur Kalbar Sambut Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Kubu Raya dan Sambas di Embarkasi Batam
“Kami lagi cari data dari surat-surat kerajaan, bukti-bukti pada masa pemerintahan Belanda, maupun dokumen hak milik atas tanah dan pulau tersebut,” jelasnya.
Jadi pertanyaan besar warga Kalbar, saat proses perpindahan pulau milik Mempawah itu, sekitar tahun 2022, Ria Norsan adalah Wakil Gubernur Kalbar.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
