Klasemen Liga Korupsi Indonesia: Ketika Ratusan Triliun Raib dari Uang Rakyat

Ilustrasi- piala sebagai simbol Liga Korupsi Indonesia – klasemen kasus korupsi terbesar 2025. (Dok. Unsplash/Giorgia Trovato)
Ilustrasi- piala sebagai simbol Liga Korupsi Indonesia – klasemen kasus korupsi terbesar 2025. (Dok. Unsplash/Giorgia Trovato)

Deretan Skandal, dari Migas hingga Laptop

Berikut daftar lengkap Klasemen Liga Korupsi Indonesia per Juni 2025, berdasarkan besaran nilai kerugian negara yang ditimbulkan:

Baca Juga: Kejari Kapuas Hulu Serahkan 7 Terpidana Korupsi Kapal Penyeberangan ke Rutan Pontianak

  1. Korupsi Pertamina – Rp968,5 triliun
    Kasus ini melibatkan tata kelola minyak mentah di PT Pertamina Patra Niaga dan KKKS sejak 2018. Kerugian dihitung akumulatif selama lima tahun.

  2. Kasus PT Timah – Rp300 triliun
    Diduga berasal dari kerusakan lingkungan akibat pertambangan ilegal. Audit BPKP mengonfirmasi nilai kerugian fantastis ini.

  3. Kasus BLBI – Rp138 triliun
    Dana talangan Bank Indonesia pada 1997 tidak pernah dikembalikan sepenuhnya. Upaya penagihan belum menunjukkan hasil signifikan.

  4. Duta Palma Group – Rp78 triliun
    Melibatkan penyerobotan lahan oleh Surya Darmadi. Vonis pengadilan sudah dijatuhkan.

  5. PT TPPI – Rp37,8 triliun
    Pengolahan kondensat ilegal pada 2009–2011 menjadi akar kasus. Terdakwa utama masih buron.

  6. PT Asabri – Rp22,7 triliun
    Manipulasi saham dan reksadana menyeret dana milik anggota TNI dan Polri.

  7. Jiwasraya – Rp16,8 triliun
    Skema investasi yang gagal bayar menyebabkan ratusan ribu nasabah kehilangan kepercayaannya.

  8. Wilmar Group (Kasus CPO) – Rp11,8 triliun
    Dana ini sudah disetor ke Kejaksaan sebagai bentuk tanggung jawab hukum, meskipun belum ada putusan bersalah dari MA.

  9. LPEI – Rp11,7 triliun
    Pemberian kredit bermasalah kepada PT Petro Energy mengungkap bobroknya sistem pembiayaan ekspor.

  10. Laptop Chromebook – Rp9,9 triliun
    Pengadaan laptop untuk daerah 3T justru menyasar daerah non-3T. Kejagung masih menyelidiki adanya dugaan persekongkolan. (fd)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id

advertisements