Indonesia Pimpin Produksi Sarang Burung Walet Dunia, Jepang Jadi Pasar Potensial

Seorang pekerja tengah membersihkan sarang burung walet di fasilitas produksi. Proses ini dilakukan secara teliti dan higienis untuk menjaga kualitas premium produk sebelum dipasarkan ke pasar ekspor, termasuk Jepang. (Dok. Ist)
Seorang pekerja tengah membersihkan sarang burung walet di fasilitas produksi. Proses ini dilakukan secara teliti dan higienis untuk menjaga kualitas premium produk sebelum dipasarkan ke pasar ekspor, termasuk Jepang. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, NASIONAL – Indonesia menjadi produsen sarang burung walet terbesar di dunia, menyumbang lebih dari 90 persen produksi global.

Produk sarang burung walet asal Indonesia dikenal memiliki kualitas premium dan telah lama dihargai di berbagai negara Asia karena manfaat kesehatannya yang luar biasa.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri, dalam acara temu wicara bersama Echo Nusantara yang berlangsung di Osaka, Jepang, Rabu (11/6).

Baca Juga: Harga Sarang Walet Anjlok, Peternak di Kalbar Keluhkan Pembatasan Ekspor dan Kualitas Sarang Berjamur

“Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi pergeseran signifikan ke arah solusi kesehatan alami secara global. Ini turut meningkatkan popularitas minuman sarang burung, khususnya di Jepang. Pasar Jepang sangat menghargai kemurnian bahan, fungsi kesehatan, serta nilai budaya dari tradisi kesehatan alami,” jelas Wamendag Roro.

Ia menambahkan bahwa Jepang adalah mitra ideal bagi Indonesia dalam pengembangan produk minuman kesehatan berbasis sarang burung yang memenuhi standar kualitas, keamanan, dan inovasi tertinggi.

Menurutnya, sarang burung walet adalah sektor unik bernilai tinggi dengan potensi pertumbuhan signifikan.

Produk asal Indonesia memiliki keunggulan dari sisi kandungan gizi, keberlanjutan, keterlacakan, serta metode pemanenan dan produksi yang etis dan higienis.

“Pemerintah Indonesia bersama para pemangku kepentingan terus meningkatkan standar dan sistem keterlacakan. Ini penting untuk memastikan kualitas premium yang sesuai dengan regulasi ketat Jepang,” ungkap Wamendag.

Baca Juga: China Blokir Impor Ternak, Sarang Burung Walet Indonesia Tetap Jadi Primadona

Dalam kesempatan itu, ia juga mengundang para investor dan distributor Jepang untuk menjalin kemitraan jangka panjang dengan produsen Indonesia.

Kerja sama diharapkan mencakup pengembangan produk yang sesuai dengan selera pasar Jepang, termasuk dalam riset, desain kemasan, dan strategi pemasaran.

“Ini merupakan kesempatan baik untuk berinteraksi langsung dengan eksportir unggulan kami dan merasakan kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia. Kami yakin kekayaan alam ini bisa memberi kontribusi besar bagi kesehatan masyarakat Jepang,” tambahnya.

Sementara itu, CEO Echo Nusantara, Sachi Sophia K. Djojohadikusumo mengatakan, perusahaannya mewakili warisan Indonesia melalui produk alami yang melambangkan kecantikan dan kesehatan.

“Kami telah menerima berbagai tawaran dari pembeli internasional seperti Isetan. Untuk itu, kami sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan, agar dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global,” ujar Sachi, dikutip dari laman resmi Kemendag.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Ekspor Sarang Walet Rp10 Triliun, Peternak Walet di Kalbar Keluhkan Harga Anjlok dan Serangan Hama

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id