Transformasi Perpustakaan Keliling Pontianak Jadi PerpusG2S, Tingkatkan Literasi Anak

Siswa di Pontianak antusias menyambut mobil PerpusG2S dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pontianak. (Dok. Ist)
Siswa di Pontianak antusias menyambut mobil PerpusG2S dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pontianak. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, PONTIANAK – Pontianak menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan minat baca anak-anak.

Data pada 2021 mencatat Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Pontianak hanya berada di angka 13,09 dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) di level 51,82.

Kedua angka tersebut menempatkan kota Pontianak di posisi bawah secara nasional.

Melihat kondisi tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pontianak meluncurkan inovasi program Perpustakaan Goes to School atau PerpusG2S pada 6 Desember 2021.

Baca Juga: Pemkot Pontianak Luncurkan Program GESIT untuk Dorong Minat Baca Masyarakat

Program ini merupakan pengembangan dari layanan mobil perpustakaan keliling menjadi pendekatan literasi yang lebih inklusif dan ramah anak.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pontianak, Rendrayani, menyebut bahwa pendekatan baru ini tidak hanya mengajak anak untuk membaca, tetapi juga menciptakan suasana yang partisipatif dan menyenangkan.

“Dulu layanan keliling kami hanya sebatas baca di tempat. Kini, anak-anak ikut belajar secara partisipatif, mengenal budaya baca, dan dilayani sesuai pendekatan inklusif,” jelasnya, Senin (16/6/2025).

PerpusG2S Pontianak juga sejalan dengan program nasional seperti Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dari Perpustakaan Nasional, serta program Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Hasilnya, Pontianak berhasil meraih standardisasi PISA kategori Madya pada tahun 2023.

Setelah dua tahun berjalan, capaian program ini cukup signifikan.

Baca Juga: Festival Tunas Bahasa Ibu 2025 Dorong Pelestarian Bahasa Melayu Pontianak

IPLM Kota Pontianak meningkat menjadi 75,39 dan TGM naik ke angka 71,46. Peningkatan ini menempatkan Pontianak di peringkat ke-13 nasional dan sebagai yang tertinggi di Kalimantan Barat.

Tak hanya itu, jumlah anggota anak di perpustakaan meningkat tajam, permintaan kunjungan sekolah bertambah, dan jumlah perpustakaan sekolah yang memenuhi standar nasional naik dari 12 menjadi 30 sekolah.

Atas capaian tersebut, Kota Pontianak mendapat penghargaan nasional, sebagai yang Terbaik dalam Implementasi Program Inklusi Sosial dan Promosi Perpustakaan tahun 2024, serta meraih predikat Kota Layak Anak kategori Nindya selama dua tahun berturut-turut.

Program PerpusG2S Pontianak terus dikembangkan dengan melibatkan 12 orang tim serta menjalin kerja sama lintas komunitas dan akademisi.

Ke depan, program ini akan diperluas ke lebih banyak sekolah serta mengadakan sertifikasi pustakawan ramah anak.

“Ini bukan sekadar program baca. Ini adalah ikhtiar membangun kota dari anak-anak yang sedang tumbuh,” tutup Rendrayani. (*)

Baca Juga: Gol A Gong Kampanyekan Gemar Membaca di Pontianak

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id