Faktakalbar.id, NASIONAL – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 30 kejadian bencana terjadi dalam waktu 24 jam, mulai Selasa (3/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (4/6) pukul 07.00 WIB.
Dari total tersebut, 11 kejadian memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan lingkungan.
Di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, angin kencang disertai hujan menyebabkan pohon tumbang yang merusak puluhan rumah warga. Sebanyak 74 rumah terdampak, satu fasilitas ibadah serta satu warung mengalami kerusakan berat.
Baca Juga: BNPB Catat 21 Kejadian Bencana dalam 24 Jam Terakhir, Termasuk Longsor dan Karhutla
Akses jalan sempat tertutup oleh pohon tumbang, namun kini telah kembali bisa dilalui setelah pembersihan dilakukan oleh tim BPBD setempat.
Di Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, banjir merendam delapan kampung yang tersebar di Distrik Angkaisera dan Yawakukat.
Sebanyak 765 jiwa terdampak akibat genangan air.
Tim BPBD telah menyalurkan bantuan logistik berupa selimut, tikar, sembako, dan makanan siap saji untuk memenuhi kebutuhan dasar warga selama tiga hari.
Saat ini kondisi banjir sudah surut dan warga mulai kembali beraktivitas normal.
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan terjadi di Komplek Perkantoran Simanjalo, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara.
Kebakaran bermula dari pohon pinus yang terbakar dan api dengan cepat merambat ke lahan sekitarnya, menghanguskan sekitar 1 hektare.
Baca Juga: BNPB Update Bencana Awal Juni 2025, Sejumlah Daerah Masih Tergenang
Petugas BPBD berhasil memadamkan api dan masih berjaga di lokasi untuk mengantisipasi kebakaran susulan.
Selain kejadian baru, terdapat enam peristiwa lanjutan dari bencana sebelumnya.
Di antaranya adalah pencarian korban tanah longsor di Galian C, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang hingga kini telah menewaskan 21 orang, dengan empat korban masih dalam pencarian dan 11 orang mengalami luka-luka.
Di Papua Barat, pencarian korban banjir bandang di Kabupaten Arfak telah dihentikan setelah dilakukan selama 14 hari. Sebanyak 16 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Empat orang yang belum ditemukan telah dinyatakan meninggal oleh tim gabungan.
BNPB menyampaikan bahwa berdasarkan prakiraan cuaca BMKG hingga 6 Juni 2025, sebagian besar wilayah Indonesia masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem, meskipun sudah memasuki musim kemarau.
Wilayah yang berisiko meliputi Sumatra bagian tengah dan selatan, Jawa, Kalimantan bagian timur dan selatan, Sulawesi tengah dan selatan, serta Papua bagian barat.
Musim kemarau yang belum merata di sejumlah wilayah juga meningkatkan potensi kebakaran hutan dan lahan.
Masyarakat dan pemerintah daerah diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi baik yang bersifat basah seperti banjir dan longsor, maupun kering seperti kebakaran hutan.
Jalur evakuasi, logistik, dan sarana pendukung penanganan darurat perlu dipastikan dalam kondisi siap guna menghadapi situasi darurat.
Baca Juga: BNPB Catat Banjir Masih Terjadi di 5 Wilayah, Cuaca Ekstrem Jadi Pemicu
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id