Pemkot Pontianak Siap Wujudkan Dapur Sekolah untuk Makan Bergizi Gratis

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menandatangani nota kesepahaman dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana terkait Program MBG. Foto: HO/Faktakalbar.id
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menandatangani nota kesepahaman dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana terkait Program MBG. Foto: HO/Faktakalbar.id

Faktakalbar.id, PONTIANAK – Untuk mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan strategi pembangunan dapur umum dan dapur sekolah di seluruh Kalimantan Barat (Kalbar).

Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa saat ini baru tersedia sekitar 40 dapur umum di wilayah Kalbar.

Padahal, kebutuhan sebenarnya mencapai lebih dari 500 satuan pelayanan gizi.

Baca Juga: Sukiryanto Pastikan Kubu Raya Siap Berdayakan Pangan Lokal untuk Dukung MBG

“Jumlah ini masih sangat jauh dari target. Karena itu, kami mengajak semua kepala daerah untuk berperan aktif mempercepat pembangunan dapur-dapur ini,” ujarnya usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara BGN dan Pemerintah Daerah se-Kalbar di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (3/6/2025).

Untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau, BGN akan membangun dapur langsung di sekolah agar kualitas makanan tetap terjaga.

“Di daerah yang hanya memiliki satu sekolah, dapurnya akan dibuat di sekolah itu. Kalau makanan dikirim dari jauh, kualitasnya bisa menurun,” jelas Dadan.

Program MBG mengutamakan penggunaan bahan pangan lokal seperti beras kampung, telur, ayam, dan susu.

Dadan menambahkan bahwa kerja sama dengan petani dan peternak lokal sangat penting demi menjaga pasokan bahan pangan yang berkelanjutan.

Untuk ibu hamil dan balita, makanan bergizi akan didistribusikan langsung ke rumah atau melalui posyandu.

“Kami bekerja sama dengan kader posyandu dan memberikan insentif tambahan agar program ini berjalan efektif,” tambahnya.

Baca Juga: Pemkot Pontianak Dukung Keberlangsungan Program MBG

Dadan juga menekankan pentingnya komposisi gizi seimbang dalam setiap menu, yaitu 30 persen protein, 40 persen karbohidrat, dan 30 persen serat, serta ditambah susu jika memungkinkan.

Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Gubernur Kalbar dan para kepala daerah dalam pertemuan tersebut.

“Kami berharap sinergi ini dapat mempercepat intervensi gizi nasional, terutama di daerah-daerah yang paling membutuhkan,” imbuhnya.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, juga menyatakan dukungan terhadap Program MBG.

Edi menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak siap mendukung pembangunan dapur umum dan dapur sekolah demi memastikan program berjalan maksimal.

“Kami di Pontianak mendukung penuh program ini karena tujuannya sangat bagus, yakni memastikan anak-anak dan masyarakat penerima manfaat mendapatkan makanan bergizi secara merata,” ujarnya.

Edi menyebut Pemkot tengah memetakan lokasi sekolah yang bisa difungsikan sebagai pusat penyediaan makanan.

Menurutnya, model dapur sekolah sangat relevan untuk menjangkau wilayah-wilayah yang jauh dari dapur umum.

Baca Juga: Mahasiswa Tuntut Evaluasi MBG: Siang Anak Makan Gratis, Malam Tak Makan Karena Ortu Dipecat!

“Kami sedang memetakan sekolah-sekolah yang bisa langsung disiapkan dapurnya. Kalau bisa, satu dapur melayani beberapa sekolah di sekitarnya. Dengan begitu, distribusinya lebih efisien dan tetap menjaga kualitas makanan,” jelasnya.

Dengan komitmen kuat dari pemerintah kota, pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Pontianak diharapkan bisa menjadi contoh sukses bagi daerah lain. (ra/prokopim)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id