Forum Konsultasi Publik: Polri Komitmen Benahi Sistem Pengawasan Internal

Peserta Forum Konsultasi Publik (FKP) Itwasum Polri tengah mengikuti diskusi hari kedua di Orchardz Hotel Jayakarta, Jakarta Pusat, membahas evaluasi Survei Persepsi Integritas (SPI) 2024 dan penguatan sistem pengawasan berbasis teknologi terbaru. Foto: HO/Faktakalbar.id
Peserta Forum Konsultasi Publik (FKP) Itwasum Polri tengah mengikuti diskusi hari kedua di Orchardz Hotel Jayakarta, Jakarta Pusat, membahas evaluasi Survei Persepsi Integritas (SPI) 2024 dan penguatan sistem pengawasan berbasis teknologi terbaru. Foto: HO/Faktakalbar.id

Faktakalbar.id, NASIONAL – Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) hari kedua pada Kamis, (22/5/2025), di Orchardz Hotel Jayakarta, Jakarta Pusat. Forum ini merupakan bentuk komitmen nyata Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam memperkuat integritas, transparansi, dan akuntabilitas institusi.

Kegiatan FKP ini menyoroti pentingnya Survei Persepsi Integritas (SPI) sebagai alat evaluasi untuk mendorong transformasi sistem pengawasan internal. Melalui kegiatan ini, Polri juga ingin memperkuat kepercayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi dan keterbukaan terhadap masukan publik.

Baca Juga: Polri Ajak Masyarakat Aktif Laporkan Aksi Premanisme Lewat Call Center 110 dan WhatsApp

Acara ini dihadiri oleh puluhan perwakilan unit strategis Polri, seperti auditor madya, Birowassidik Bareskrim, Divpropam, dan operator pengawasan dari berbagai daerah. Dua agenda utama yang dibahas adalah evaluasi hasil SPI tahun 2024 dan penguatan sistem pengawasan berbasis aplikasi digital terbaru.

Fachruddin Putra, MM., selaku Ahli Madya SPI dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, menyampaikan bahwa nilai indeks integritas Polri tahun 2024 sebesar 70,99 yang masih tergolong dalam kategori rentan, menunjukkan perlunya perbaikan sistemik.

“SPI bukan sekadar angka, melainkan peta jalan untuk memperbaiki tata kelola institusi secara holistik,” tegas Fachruddin. Ia menambahkan, penurunan nilai tersebut disebabkan oleh lemahnya sistem pencegahan korupsi di posisi strategis dan kurang efektifnya program anti-korupsi yang berjalan saat ini.

Namun begitu, Fachruddin juga menilai adanya sinyal positif. “Kenaikan penilaian dari responden eksternal (masyarakat) menjadi indikator bahwa transparansi layanan mulai menunjukkan hasil,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Polri melalui Itwasum telah menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) SPI 2024, dengan target peningkatan indeks integritas menjadi 74,52 pada tahun 2025.

Pada sesi teknis, Yono Maulana memaparkan pengembangan dua aplikasi unggulan, yakni E-Audit dan Dumas Presisi. Kedua aplikasi ini dirancang untuk memperkuat sistem pengawasan dan mempercepat penanganan pengaduan masyarakat. Inovasi yang ditambahkan mencakup integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan sistem autentikasi dua faktor (2FA) demi menjamin keamanan data dan transparansi proses.

Kapolri melalui Itwasum juga menginstruksikan seluruh jajaran untuk aktif mendukung pengumpulan data responden dalam SPI 2025. Baik dari internal Polri maupun masyarakat umum, partisipasi ini sangat penting dalam merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran.

“Kami menyadari tantangan ke depan, tetapi komitmen Polri untuk bertransformasi tidak akan surut. SPI dan inovasi teknologi pengawasan menjadi fondasi kami menuju institusi yang lebih adaptif, akuntabel, dan responsif terhadap aspirasi publik,” pungkas Yono Maulana.

Baca Juga: Kapolri Tunjuk Dua Kapolda Baru, Irjen Didik Agung dan Irjen Rudi Darmoko Isi Pos Strategis

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id