Faktakalbar.id, PONTIANAK – Kota Pontianak berhasil mencuri perhatian dalam Karnaval Budaya yang menjadi bagian dari rangkaian Munas VII APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) di Surabaya. Mengusung tema Tugu Khatulistiwa, Sungai Kapuas, Meriam Karbit, hingga Aloe Vera, para peserta dari Pontianak menampilkan kostum-kostum unik yang mewakili kekayaan budaya daerah.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, didampingi istri Yanieta Arbiastutie, turut memimpin parade bersama rombongan Pemerintah Kota Pontianak. Mereka berparade dari Jalan Tunjungan (pertigaan Genteng) hingga Balai Pemuda di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.
Karnaval yang mengusung tema Light Culture Parade ini menghadirkan beragam penampilan budaya dari seluruh penjuru Indonesia. Pontianak tampil menonjol dengan visualisasi budaya yang kuat, menampilkan unsur etnik yang mencerminkan identitas kota seperti Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa.
“Alhamdulillah, Kota Pontianak malam hari ini telah sukses menampilkan budaya khas daerah kita. Hal ini menggambarkan keragaman Kota Pontianak untuk Indonesia,” ujar Edi usai mengikuti karnaval, Jumat malam (9/5/2025). “Kita akan terus menggali potensi budaya daerah dan berpartisipasi aktif dalam ajang-ajang seperti ini.”
Baca Juga: Warna dan Warisan: Tenun Corak Insang Pontianak Tampil di Fashion Show Ladies Program APEKSI
Menurut Edi, partisipasi ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi strategi untuk memperkenalkan budaya khas Kota Pontianak kepada masyarakat luas dan wisatawan. Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kota untuk terus mendukung pelestarian budaya melalui berbagai program kreatif.
“Kita akan terus mendukung para pelaku budaya dan seniman lokal sebab ini adalah bagian dari tanggung jawab kita untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya Kota Pontianak,” tambahnya.
Antusiasme juga datang dari masyarakat yang menonton langsung di lokasi. Salah satunya Vista (27), warga Surabaya, yang mengaku kagum dengan penampilan peserta dari Pontianak.
“Menurut saya keren, apalagi datang dari jauh. Ini sesuatu yang patut diapresiasi, apalagi kami di Surabaya bisa langsung menyaksikan budaya dari Pontianak yang sebelumnya belum pernah kami lihat,” tuturnya.
Vista juga menilai kehadiran para kepala daerah memberi nilai tambah dalam acara ini. Ia berharap kegiatan semacam ini bisa digelar lebih rutin.
“Semoga sering ada acara seperti ini agar kita bisa lebih mengenal Indonesia dari dekat,” ucapnya.
Sementara itu, Resta Farha (18), model kostum bertema Aloe Vera, menjelaskan bahwa pemilihan kostumnya didasarkan pada keunikan dan potensi tanaman lidah buaya di Pontianak.
“Kenapa kami memilih Aloe Vera? Karena di Pontianak memang budidayanya yang paling besar. Bahkan ada pelepah yang ukurannya sampai satu meter,” jelas Resta.
Menurutnya, Aloe Vera dari Pontianak tidak hanya digunakan untuk kosmetik, tapi juga diolah menjadi minuman, cokelat, kerupuk, hingga teh. Kostum yang dikenakannya pun menampilkan warna dan bentuk khas tanaman tersebut.
“Kalau di Pontianak, Aloe Vera bisa diolah jadi jus, kerupuk, sampai cokelat. Banyak sekali manfaatnya,” pungkasnya. (ra/prokopim)
Baca Juga: Wali Kota Pontianak Hadiri Munas VII APEKSI di Surabaya
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id