Faktakalbar.id, PONTIANAK – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menyampaikan keyakinannya bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pontianak tahun 2025-2029 akan berjalan sesuai dengan perencanaan. Optimisme tersebut ia ungkapkan usai mengikuti rapat paripurna ke-14 di DPRD Kota Pontianak, Rabu (7/5/2025), yang membahas pandangan umum faksi-fraksi DPRD Kota Pontianak terhadap Raperda RPJMD tersebut.
“Pada intinya semua sepakat dan memberikan masukan serta saran. Kami Pemerintah Kota Pontianak mengucapkan terima kasih kepada semua fraksi yang telah memberikan pandangan umum dan penekanan terhadap poin-poin visi misi program kami. Insya Allah kami optimis untuk melaksanakan itu semua,” ujar Bahasan.
Beberapa fokus utama dalam RPJMD ini meliputi sektor UMKM, infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. Menurut Bahasan, perhatian khusus diberikan kepada UMKM sebagai penggerak ekonomi daerah. Ia menekankan pentingnya pembinaan yang maksimal agar pelaku UMKM bisa berkembang dan naik kelas.
“UMKM memberikan kontribusi yang jelas pada PAD Kota Pontianak. Alhamdulillah untuk sejauh ini kondisinya masih cukup baik dan terus berkembang karena memang itu menjadi ikon dan primadona di Kota Pontianak,” jelasnya.
Menghadapi tantangan ekonomi global, Bahasan memastikan bahwa pemerintah kota tetap fokus pada penciptaan perekonomian yang inklusif. Ia menilai kondisi ekonomi Kota Pontianak saat ini masih cukup stabil.
“Pertumbuhan ekonomi kita pun masih cukup baik sampai hari ini, termasuk pengendalian inflasi,” tambahnya.
Terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Bahasan menyampaikan bahwa Kota Pontianak mencatat angka IPM sebesar 82,22, tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat. Pertumbuhan ekonomi pun mencapai lebih dari lima persen.
“Inflasi sudah sangat terkendali,” ungkapnya.
Bahasan juga menyoroti pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang masih dalam tahap pengawasan dan pemantauan. Program ini, menurutnya, dilaksanakan langsung oleh pemerintah pusat.
“Belum semua sekolah mendapatkan, mungkin masih dalam tahapan,” jelas Bahasan.
Dalam hal pengelolaan anggaran, ia menegaskan komitmen untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi. Salah satunya dengan mempercepat proses pengadaan barang dan jasa.
“Kalau itu cepat, Insya Allah serapan anggaran ini akan lebih optimal,” pungkasnya. (ra/prokopim)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















