-
Mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing,
-
Menciptakan tata kelola pemerintahan yang kolaboratif dan berbasis teknologi informasi,
-
Mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis demi ketahanan sosial dan budaya.
RPJMD tersebut akan dijalankan dalam lima tahap dengan tema berbeda setiap tahunnya. Tahun pertama akan difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan. Sementara pada tahun kelima, targetnya adalah menjadikan Pontianak sebagai model kota cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan.
Di sektor ekonomi makro, Wali Kota memaparkan sejumlah target untuk tahun 2030. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ditargetkan naik dari 82,22 pada 2024 menjadi 85,25. Pertumbuhan ekonomi dipatok pada kisaran 6,00–6,30 persen, naik dari 5,03 persen. Angka kemiskinan juga ditargetkan turun dari 4,20 persen menjadi 2,98 persen.
“Kami juga menargetkan peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita dari Rp75,42 juta pada 2024 menjadi Rp192,51 – Rp204,51 juta pada 2030,” jelasnya.
Baca Juga: Musrenbang RPJMD Kalbar 2025–2029: Pangdam XII/Tpr Tekankan Komitmen Pembangunan
Tak hanya itu, proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) juga dipaparkan. APBD tahun 2026 diproyeksikan sebesar Rp2,29 triliun dan akan meningkat menjadi Rp2,44 triliun pada tahun 2030.
Edi memastikan RPJMD 2025–2029 telah disusun dengan mengintegrasikan berbagai kebijakan nasional dan provinsi, serta sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan RPJPD Provinsi Kalimantan Barat.
“Pembangunan yang kita rancang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga menyentuh dimensi sosial, lingkungan, dan nilai-nilai kemanusiaan,” pungkas Edi. (ra/prokopim)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















