Faktakalbar.id, JAKARTA – Sejumlah zona megathrust mengepung wilayah Indonesia dan dapat ‘pecah’ kapan saja tanpa peringatan. Jika terjadi, zona megathrust Indonesia ini dapat memicu gempa besar dan tsunami dahsyat.
Megathrust adalah zona pertemuan antar lempeng tektonik yang mampu menghasilkan gempa bumi berkekuatan tinggi dan tsunami. Zona-zona ini melepaskan energi dalam siklus ratusan tahun.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut dua zona megathrust di Indonesia—yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut—sudah lama tidak mengalami pergeseran.
Baca juga: Kalimantan Tak Dilewati Megathrust, tapi IKN Tetap Terancam Gempa!
Peringatan ini disampaikan setelah gempa Magnitudo 7,1 yang memicu tsunami di Jepang pada 2023 dari Megathrust Nankai, zona seismic gap yang sama seperti dua megathrust di Indonesia.
“Kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sama persis yang dirasakan ilmuwan Indonesia terhadap Seismic Gap Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut,” kata Daryono.
Seismic gap adalah zona gempa yang sudah lama tidak mengalami gempa besar. Megathrust Selat Sunda tercatat mengalami gempa besar terakhir pada 1699 dan 1780 dengan magnitudo 8,5. Sementara Megathrust Mentawai-Siberut terakhir kali memicu gempa besar pada 1797 dan 1833.
Menurut Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, terdapat setidaknya 16 zona megathrust yang mengepung Indonesia, sebagian sudah terpecah menjadi beberapa segmen baru.
Berikut daftar lengkap zona megathrust Indonesia:
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
