Sebaliknya, dua wilayah yang selama ini menjadi tulang punggung tambang nasional, Sumatera dan Kalimantan, menunjukkan cadangan jauh lebih kecil.
Sumatera hanya mencatat 168,56 juta ton dan Kalimantan 40,30 juta ton.
Baca juga: Harga Emas Turun ke Level Terendah dalam Sepekan, Volatilitas Tinggi Warnai Perdagangan
Hal ini menjadi sinyal bahwa tekanan terhadap tambang-tambang lama semakin tinggi dan eksplorasi cadangan baru perlu ditingkatkan.
Menurut kajian Journal of Cleaner Production, negara dengan cadangan logam strategis harus memperkuat kebijakan hilirisasi dan transparansi rantai pasok guna mencegah kerugian jangka panjang akibat eksploitasi yang timpang.
Hal ini sejalan dengan urgensi pengelolaan cadangan emas Indonesia yang tidak hanya berorientasi pada ekonomi, tetapi juga keberlanjutan, keamanan sumber daya, dan keadilan antarwilayah.
Baca juga: DJKN Lelang Emas Antam, Sepatu Adidas, dan Korek Api Zippo hingga 2 Mei 2025
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
