“Yesus mencintai dengan mempraktikkan cinta itu. Membasuh kaki, yang pada zaman itu adalah pekerjaan seorang hamba,” tambahnya.
Uskup juga menyinggung kenyataan bahwa beberapa imam enggan bermalam di kampung karena alasan kenyamanan.
“Tapi umat di kampung sudah lama rindu. Kadang hanya ingin berbincang sampai malam. Itu hiburan bagi mereka,” katanya dengan nada reflektif.
Menutup homili, Uskup Agus mengingatkan umat untuk menggunakan talenta yang dimiliki, sekecil apa pun, untuk melayani sesama.
“Tuhan tidak menuntut lebih. Dikasih satu talenta, pakailah satu itu,” tegasnya.
Pesan tersebut menjadi peneguhan bagi umat untuk terus menghadirkan kasih Tuhan lewat tindakan kecil dalam keseharian, sebagaimana Yesus lakukan dalam Perjamuan Terakhir. (amb)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
