“Guru yang mengajar rata-rata berasal dari luar. Putra asli Pancur hanya sedikit. Oleh karena itu, kami DPRD bersama BPKPSDM dan Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara merasa perlu melakukan monitoring terhadap kedisiplinan para pendidik di sekolah ini,” tambah Syaiful.
Meski menghadapi banyak keterbatasan, ia tetap mengapresiasi semangat para guru yang masih aktif menjalankan proses belajar mengajar.
“Alhamdulillah, sebagian besar guru tetap hadir dan mengajar dengan baik. Namun memang ada beberapa yang tidak disiplin, untuk itu kami mendorong BPKPSDM dan Dinas Pendidikan agar memberikan pembinaan lebih lanjut,” pintanya.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap perbaikan infrastruktur jalan gertak yang menjadi akses utama antara SD dan SMP. Saat air pasang, akses menuju SMP hanya bisa dilakukan menggunakan perahu.
“Ya, jalan gertak sangat butuh dukungan Pemda, terutama yang menghubungkan antara SD dan SMP. Kalau air pasang, sulit sekali untuk sampai ke gedung SMP, kecuali menggunakan perahu,” jelasnya.
Baca Juga: Bappeda Kalbar Dorong Sinkronisasi Pembangunan Kayong Utara dengan Pusat dan Provinsi
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id