Bencana Hidrometeorologi Basah Masih Mendominasi Kejadian Bencana Minggu Ini

Sebanyak 62 unit rumah terdampak peristiwa ini. BPBD Kabupaten Bone Bolango melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan pendataan infrastruktur yang terdampak banjir. (Ist)

Masih di wilayah Provinsi Gorontalo, hujan lebat menyebabkan Sungai Desa Harapan meluap dan merendam tiga kecamatan di Kabupaten Boalemo, Jumat (11/4). BPBD Kabupaten Boalemo mencatat sebanyak 477 unit rumah, delapan ekor ternak, empat fasilitas ibadah, satu fasilitas kesehatan, tiga fasilitas pendidikan dan dua fasilitas umum terdampak serta satu jembatan putus. BPBD Kabupaten Boalemo melaporkan sebagian wilayah masih tergenang air dengan ketinggian muka air sekitar 30 sentimeter.

Beralih ke Provinsi Sulawesi Selatan, hujan lebat di wilayah hulu selama empat jam menyebabkan Sungai Larompong meluap dan merendam dua kecamatan di Kabupaten Luwu, Jumat (11/4). BPBD Kabupaten Luwu mencatat sebanyak 100 unit rumah terendam dan seluas lima hektar sawah terdampak banjir dengan tinggi muka air mencapai 60 sentimeter. Kondisi mutakhir saat ini banjir berangsur surut.

Berdasarkan prakiraan potensi cuaca ekstrem tiga harian yang dikeluarkan oleh instansi terkait pada periode 11 sampai 13 April 2025, berikut ini wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat yaitu Provinsi Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, Riau, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.

Menyikapi hal tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah dengan mengikuti informasi prakiraan cuaca harian dari instansi terkait secara berkala, membersihkan saluran drainase maupun daerah aliran sungai (DAS) dan mempersiapkan tas siaga bencana. Jika hujan lebat terjadi lebih dari satu jam dan menghalangi jarak pandang kurang dari 100 meter, masyarakat yang tinggal di dekat (DAS) maupun area perbukitan atau lereng dapat melakukan evakuasi sementara ke tempat yang lebih aman. (rfk/*pusdatin bnpb)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id

advertisements