“Soal harga, masih bervariasi. Harga eceran tertinggi (HET) di tingkat pangkalan ditetapkan berdasarkan wilayah kecamatan dan jarak dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). Di Singkawang, yang memiliki dua SPBE, harga di pangkalan berkisar antara Rp18.500 hingga Rp23.500 per tabung,” jelasnya.
Namun, Abdul Hadi menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan untuk mengatur harga di tingkat pengecer.
Saat ini, pihaknya masih menunggu regulasi dari Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, terkait pengaturan harga di sub-pangkalan atau tingkat pengecer.
“Kami masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat terkait pengendalian harga di tingkat pengecer. Sebelumnya, Pak Bahlil menyatakan regulasi tersebut akan diterbitkan dalam waktu satu minggu, tetapi hingga kini masih belum ada keputusan. Kami terus memantau perkembangan ini,” tambahnya.
Baca juga: Mengenal Rumah Adat Dayak di Pelanjau Tebas Sambas, Warisan Budaya Dayak Salako
Ia juga berharap peran media dalam mengawal kebijakan tersebut agar masyarakat tidak dirugikan oleh harga gas yang tidak terkendali di tingkat pengecer.
“Dengan pasokan yang lebih stabil, masyarakat tidak perlu khawatir mengenai ketersediaan gas elpiji menjelang perayaan Lebaran tahun ini,” tutupnya. (DNS)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
