“Bantuan operasional ini sebesar Rp3 juta per tahun untuk setiap kader. Selain itu, kami juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp100 juta di setiap kelurahan untuk mendukung kebutuhan gizi bagi balita, ibu hamil, dan remaja,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan bahwa upaya ini merupakan langkah strategis meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Pontianak.
Baca juga: Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono Resmikan Fasilitas ILP Tiga Puskesmas Pontianak
Tantangan utama saat ini adalah penanganan stunting dengan untuk sementara berada di angka 16%.
“Kader posyandu adalah ujung tombak dalam pengawalan stunting. Mereka mendampingi masyarakat mulai dari calon pengantin, ibu hamil, hingga 1000 hari pertama kehidupan anak. Fokus kami adalah mencegah lahirnya bayi stunting baru, sekaligus menangani anak yang sudah terlahir dengan kondisi stunting,” tambah Bahasan. (mro)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id