Kalbar Darurat Mafia Tambang

Tambang Ilegal di Binua Nahaya Landak Merajalela, WALHI: Pemodal Tak Takut Aparat

Gambar menunjukkan aktivitas penambangan emas ilegal (PETI) di Sungai Landak, Kabupaten Landak. Tampak lanting-lanting tambang berjejer di tepi sungai serta seorang pekerja sedang mengoperasikan alat tambang di atas rakit.
Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di Sungai Landak, wilayah Binua Nahaya, Kabupaten Landak. Puluhan lanting tambang ilegal masih bebas beroperasi. Foto: (Dok. Dhn/Faktakalbar.id)

“Para pemodal PETI ini tampaknya merasa kebal hukum, seolah ada oknum yang melindungi mereka. Jika memang Polda Kalimantan Barat memiliki ketegasan, seharusnya mereka segera bertindak terhadap para cukong (pemodal) yang merusak lingkungan ini,” tambahnya.

Pemulihan Sungai Landak Jadi Prioritas

Adam juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Landak harus segera mengambil langkah pemulihan lingkungan terhadap Sungai Landak yang semakin rusak akibat PETI.

“Pemerintah daerah harus bertindak cepat untuk menyelamatkan Sungai Landak. Kerusakan yang terus terjadi akan berdampak panjang bagi ekosistem dan masyarakat sekitar,” tutupnya.

Faktakalbar.id telah mengantongi identitas pemodal di balik PETI ini dan akan terus memantau perkembangan aktivitas tambang ilegal di Binua Nahaya, serta mendorong aparat kepolisian untuk bertindak tegas dalam memberantas praktik ilegal yang merusak lingkungan ini. (Dhn)

Baca Juga: Runtuhnya Kerajaan Bisnis Ilegal Siman Bahar, Muncul Raja Baru Berinisial AS di Kalimantan Barat

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id