Kalbar Darurat Mafia Tambang

Peredaran Daging Ilegal di Kalbar Meresahkan, Peternak Lokal Desak Penertiban

Ilustrasi – Maraknya peredaran daging ilegal di Kalbar menjadi ancaman serius bagi peternak dan pedagang sapi lokal. Foto: Kyle Mackie/Unsplash
Ilustrasi – Maraknya peredaran daging ilegal di Kalbar menjadi ancaman serius bagi peternak dan pedagang sapi lokal. Foto: Kyle Mackie/Unsplash

Faktakalbar.id, PONTIANAK – Maraknya peredaran daging ilegal di Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi ancaman serius bagi peternak dan pedagang sapi lokal. 

Harga daging beku ilegal yang lebih murah, terutama yang dijual melalui media sosial seperti Instagram, menciptakan persaingan tidak sehat dengan daging sapi legal.

Baca juga: Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak Canangkan Program Tanam Cabai

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalbar, Fransiskus Ason, menyoroti persoalan ini dalam rapat bersama Asosiasi Peternak dan Pedagang Sapi Kalbar serta instansi terkait di Gedung DPRD Kalbar, Senin (24/03/2025). 

Ia menegaskan bahwa perbedaan harga yang mencolok antara daging ilegal dan daging lokal membuat peternak lokal kesulitan bersaing di pasaran.

“Harga daging ilegal hanya berkisar Rp70.000–Rp90.000 per kilogram, sedangkan daging sapi lokal mencapai Rp140.000–Rp150.000 per kilogram. Ini membuat petani lokal semakin terjepit,” ujar Ason yang juga politisi Partai Golkar.

Baca juga: Pemerintah Impor 180 Ribu Ton Daging Sapi untuk Stabilkan Harga Jelang Idulfitri 2025

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id