Kalbar Darurat Mafia Tambang

Program Bapak Asuh Jadi Solusi Pelestarian Tradisi Meriam Karbit di Pontianak

https://faktakalbar.id/2025/03/19/kabupaten-sambas-terima-bantuan-alat-dan-mesin-pertanianterbanyak-di-kalbar
MERIAM - Permainan meriam karbit yang dimainkan di tepian Sungai Kapuas. (foto:dok pemkot)

Faktakalbar.id, PONTIANAK – Forum Meriam Karbit di Pontianak terus berupaya mempertahankan tradisi permainan Meriam Karbit yang semakin terancam akibat kendala biaya dan bahan baku.

Sebagai permainan khas masyarakat Kota Pontianak, Meriam Karbit telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak 2016.

Permainan ini menjadi tradisi tahunan setiap bulan Ramadan dan malam Idulfitri di Kota Pontianak. Meriam Karbit dibuat dari kayu mabang atau meranti dengan diameter 50–70 cm dan panjang sekitar 5–6 meter.

Agar dapat menghasilkan bunyi menggelegar, meriam ini membutuhkan bahan bakar karbit yang disulut melalui lubang khusus pada bagian meriam.

Baca Juga: Inovasi Meriam Karbit Pontianak Laporkan Serapan Anggaran dan Pendapatan Real Time

Ketua Forum Meriam Karbit, Fajriudin, mengungkapkan bahwa program ‘Bapak Asuh’ merupakan solusi untuk mengatasi penurunan jumlah kelompok pemain Meriam Karbit yang cukup signifikan dalam setahun terakhir.

“Masing-masing kelompok akan kita upayakan memiliki Bapak Asuh yang dapat mendukung pendanaan dan keberlangsungan kegiatan mereka. Mudah-mudahan program ini bisa terealisasi,” jelasnya usai menghadiri rapat koordinasi persiapan Eksebisi Meriam Karbit yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak di Ruang Rapat Wali Kota, Rabu (19/3/2025).

Baca Juga: Pontianak Raih Peringkat Kedua Indeks Pencegahan Korupsi Daerah

Penurunan Jumlah Kelompok Meriam Karbit

Data menunjukkan bahwa pada 2024 terdapat 41 kelompok dengan total 249 meriam. Namun, pada 2025 jumlahnya menurun drastis menjadi hanya 30 kelompok dengan 184 meriam.

Penurunan ini terjadi akibat masalah pendanaan serta kesulitan mendapatkan bahan baku utama berupa kayu balok.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Forum Meriam Karbit telah berkoordinasi dengan aparat keamanan guna mempermudah akses pengadaan kayu dari daerah hulu.

Kayu tersebut hanya akan digunakan secara khusus untuk pembuatan Meriam Karbit.

“Bahan baku menjadi kendala utama. Biasanya, kelompok Meriam Karbit menggunakan kayu balok, tetapi sekarang mulai beralih ke bahan lain,” ujar Fajriudin.

Eksebisi Meriam Karbit 2025 Siap Meriahkan Malam Takbiran

Eksebisi Meriam Karbit 2025 akan menjadi bagian dari perayaan malam takbiran menyambut Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah di Kota Pontianak.

Disdikbud Kota Pontianak telah menggelar rapat koordinasi guna memastikan kesiapan acara ini.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News FaktaKalbar.id