Kalbar Darurat Mafia Tambang

Viral di Sintang! Dua Remaja Lempari Patung Yesus, Klarifikasi: Hanya Ingin Usir Ular

Pastor Florianus Abong, Pr, dan Romo Yohanes Paulus Benok, Pr, dari Paroki Kelam dan OMK Santo Martinus Kelam menyampaikan himbauan kepada masyarakat. Mereka mengajak semua pihak untuk tidak terpancing dan terprovokasi oleh video viral pelemparan batu ke patung Yesus di Gua Maria Kelam, serta menjaga kedamaian bersama.
Pastor Florianus Abong, Pr, mengajak masyarakat tidak terprovokasi dan menjaga kedamaian terkait video viral pelemparan batu di Gua Maria Kelam. Foto: (Dok. Lst/Faktakalbar.id)

“Mohon maaf ya semua, itu bukan semaunya, cewek ku hanya berniat mengusir ular itu, dia mau pegang patung tapi ada ular,” ungkapnya melalui kolom komentar Instagram prbadi miliknya.

Baca Juga: Jalan Sepauk Sintang Rusak Parah, Warga Keluhkan Akses dan Pungutan Liar

Setelah mendapat banyak komentar negatif dari warganet dan juga panggilam pihak berwajib, kedua kekasih yang berada dalam video tersebut membuat video klarifikasi dan permintaan maaf kepada seluruh pihak yang dirugikan terutama seluruh umat Katolik yang berada di Kabupaten Sintang.

Di sisi lain, kencaman dari warganet tak kunjung surut di kolom komentar milik akun Instagram @abngmay. Pada Rabu, (19/3/2025) terpantau sebanyak 786 komentar di akun Instagram @abngmay yang berisikan kemarahan oleh warganet terkait video pelemparan batu terhadap patung Yesus dan video klarifikasi yang dilakukan oleh dua remaja tersebut.

Pastor Paroki Santo Martinus, Kelam, Florianus Abong, Pr, memberikan tanggapan dan himbauan kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dalam menanggapi situasi ini.

“Kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan menghormati kepercayaan serta nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat luas. Umat diharapkan tetap bersatu dan tidak terpancing oleh provokasi yang dapat menimbulkan ketegangan di antara komunitas,” tegasnya.

Kejadian ini merupakan suatu pelajaran penting bagi semua pihak agar lebih berhati-hati lagi dalam bersikap dimanapun berada terutama di tempat-tempat yang menjadi simbol kepercayaan suatu agama. Masyarakat dihimbau untuk tidak mudah terpancing atau terprovokasi oleh pihak-pihak yang sengaja memicu konflik. (Vika Krisa)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id