Faktakalbar.id, SAMBAS – Kecamatan Sajingan Besar, yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan memiliki Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, tengah memasuki masa panen raya padi. Para petani di berbagai dusun, termasuk Dusun Batu Hitam dan Desa Sanatab, mulai memanen hasil pertanian mereka secara tradisional.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, proses panen masih dilakukan secara manual dengan menggunakan alat sederhana seperti aret (sabit) dan ketam untuk memotong padi. Batang padi yang telah dipanen kemudian dikumpulkan dan dihentakkan pada alat tradisional berbahan kayu guna memisahkan butiran gabah dari jeraminya.
Menurut Yayan, seorang pemuda dari Dusun Batu Hitam, metode panen tradisional ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan penggunaan teknologi modern.
“Lahan yang seharusnya bisa selesai dipanen dalam waktu tiga jam dengan mesin modern justru membutuhkan waktu berhari-hari jika menggunakan cara tradisional,” ujar Yayan.
Baca Juga: Dampak Jembatan Sungai Sambas Besar, Penambang Tebas Datangi DPRD Sambas Minta Kompensasi
Ia menambahkan bahwa lahan pertanian di dusun tersebut tersebar di beberapa lokasi dengan luas yang bervariasi, sehingga menambah tantangan dalam proses panen. Selain itu, kondisi cuaca yang tidak menentu, seperti hujan lebat yang menyebabkan sawah tergenang air, kerap menjadi kendala. Bahkan, padi yang sudah dipanen berisiko terendam banjir, yang berdampak pada kualitas dan hasil panen.
Melihat kondisi ini, Yayan menekankan bahwa dukungan pemerintah sangat dibutuhkan, terutama dalam penyediaan peralatan pertanian modern, seperti mesin perontok padi atau mini combine harvester.
“Dengan alat tersebut, proses panen bisa berlangsung lebih cepat dan efisien, mengingat luasnya lahan pertanian di Kecamatan Sajingan Besar,” ujarnya.
Selain mempercepat panen, modernisasi alat pertanian juga dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan petani yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian.
“Diharapkan dengan hadirnya teknologi, hasil panen petani semakin meningkat dan kesejahteraan mereka juga lebih baik,” tutupnya. (DNS)
Ikuti berita menarik lainnya di Google News FaktaKalbar.id