Awal Ramadan 1446 H: Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah Bersiap Tetapkan Tanggal

Kementerian Agama menetapkan 134 lokasi titik rukyatul hilal di tersebar di seluruh Indonesia. Foto: Dok.Herman Zakharia/Liputan 6

PONTIANAK – Umat Islam di Indonesia akan segera menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriah yang diperkirakan dimulai pada akhir pekan ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, perbedaan metode penetapan awal Ramadhan antara pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah berpotensi menimbulkan perbedaan awal puasa.

Pemerintah Indonesia akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan pada Jumat, 28 Februari 2025. Sidang ini akan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menyatakan bahwa sidang isbat akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan organisasi keagamaan, ahli astronomi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung.

Sidang ini akan mengkaji data hisab dan hasil rukyatul hilal untuk memastikan apakah hilal sudah terlihat sesuai dengan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Berdasarkan perhitungan astronomi, hilal diprediksi berada di ketinggian 3° 5,91′ hingga 4° 40,96′ dengan sudut elongasi antara 4° 47,03′ hingga 6° 24,14′.

“Secara astronomi, ada kemungkinan hilal terlihat. Namun, keputusan resmi tetap menunggu hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” ujar Direktur Urais Binsyar Kemenag, Arsad Hidayat Senin (10/2/2025).