“Oleh karena itu, wajib kita lindungi, wajib kita layani, dan wajib kita ayomi, karena mereka sudah kita anggap sebagai orang Kalimantan Barat,” ujarnya.
Menurutnya, jika rasa aman, tentram dan harmonis serta toleran bisa kita hadirkan di Kalimantan Barat maka semua aktivitas kita bisa berjalan dengan produktif.
“Jadi bisa dibayangkan bapak Ibu sekalian, apabila rasa aman, tentram, harmonis tidak ada di Kalimantan Barat bagaimana kita mau jual pecel lele dipasar, siapa yang berani nongkrong diwarung kopi di pasar, selama rasa aman itu belum ada jangan harap Kalimantan Barat akan maju dan sejahtera,” bebernya.
Dirinya juga menyinggung terkait efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah pusat.
“Saya meminta kepada Bapak ibu untuk tetap fokus dalam bekerja semaksimal mungkin dalam membantu pemerintah. Bagaimanapun, ini menyangkut keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, pintanya.
Terkait program kerja bersama Pak Ria Norsan, dirinya menjelaskan bahwa tidak ada yang namanya target kerja 100 hari dan sebagainya, yang ada adalah target kami 5 tahun.
“Jadi tidak ada istilah target kerja 100 hari melainkan target kami adalah 5 tahun. Kalau 100 hari pertama itu hanya penyempurnaan birokrasi saja,” terangnya. (rfk/*Rfa/irma adpim)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id