Lebih lanjut, Andi Yuliani menyoroti kasus peredaran uang palsu yang ditemukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Menurutnya, uang palsu tersebut cukup mirip dengan uang asli, tetapi tetap memiliki perbedaan mencolok, terutama dari segi bahan kertas dan fitur keamanannya.
“Uang asli hanya bisa dicetak dengan teknologi khusus oleh BI. Kertasnya berbeda dengan kertas biasa, ada logo timbul, serta angka kecil yang menjadi bagian dari sistem keamanan uang rupiah. Hal-hal seperti ini harus terus disosialisasikan agar masyarakat lebih waspada,” ujarnya.
Selain masyarakat, Andi juga menyoroti perlunya edukasi bagi aparat penegak hukum agar mereka lebih memahami perbedaan uang asli dan palsu. Menurutnya, pemahaman ini penting dalam penindakan hukum terhadap pelaku pemalsuan uang.
Sebagai langkah strategis, Andi mendorong BI untuk meningkatkan sosialisasi secara lebih luas dan aktif. Dengan edukasi yang lebih baik, diharapkan masyarakat semakin sadar dan berhati-hati dalam setiap transaksi, sehingga peredaran uang palsu bisa ditekan semaksimal mungkin.(rfn)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id