Dinkes Kalbar Salurkan Bantuan dan Tinjau Posko Banjir di Mempawah

Menanggapi kondisi tersebut, Erna menekankan bahwa tenaga kesehatan memiliki peran krusial dalam penanganan bencana banjir yang terjadi di berbagai daerah di Kalimantan Barat, termasuk Kabupaten Sambas, Mempawah, Bengkayang, Landak, Sanggau, dan Kota Singkawang.

“Sampai saat ini kita terus melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan di wilayah terdampak untuk melakukan mapping terhadap wilayah atau tempat yang terdampak banjir. Terutama di wilayah yang ada lansia, anak-anak, dan ibu hamil,” jelasnya. “Kemudian, kita juga instruksikan Dinas Kesehatan dan fasyankes di wilayah (kabupaten/kota) terdampak banjir untuk meningkatkan kewaspadaan, serta sigap apabila ada masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis.”

Ia juga mengingatkan agar fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) tetap memberikan pelayanan optimal kepada setiap pasien yang datang. Jika terdapat keterbatasan alat atau fasilitas, pasien harus segera dirujuk ke RSUD.

“Mungkin masih ada di beberapa daerah yang masyarakatnya masih enggan mengungsi dan tetap memilih bertahan di rumah. Maka saya juga minta agar puskesmas untuk lebih memperkuat layanan kesehatan khususnya untuk logistik, baik itu obat-obatan, tenaga kesehatan, dan juga peralatan penanganan pasien untuk memberi pertolongan bagi masyarakat,” katanya.

Erna menegaskan bahwa langkah-langkah ini perlu dilakukan guna memperkuat sistem rujukan antara puskesmas satu dengan puskesmas lainnya yang dapat membantu. Selain itu, upaya ini juga bertujuan agar penanganan sektor kesehatan di wilayah terdampak banjir dapat berjalan secara optimal.(amb)