Bank Kalbar juga memaparkan ciri-ciri umum pelaku modus soceng, antara lain:
1. Berpura-pura menjadi petugas bank dan meminta data sensitif.
2. Menghubungi korban melalui telepon, media sosial, email, atau situs web palsu.
3. Meminta korban memberikan data pribadi seperti PIN atau OTP.
Peringatan kepada Nasabah
Bank Kalbar menegaskan bahwa pihak bank tidak akan pernah meminta data pribadi nasabah melalui media apa pun. Nasabah diimbau untuk selalu memeriksa keaslian nomor telepon, akun media sosial, dan situs web yang mengatasnamakan Bank Kalbar.
Dalam kampanye ini, Bank Kalbar mengajak masyarakat untuk selalu berpikir sebelum bertindak (#ThinkBeforeYouClick) dan tidak mudah percaya pada permintaan data pribadi dari pihak yang mengaku sebagai petugas bank. Dengan meningkatkan kesadaran akan keamanan digital, Bank Kalbar berharap dapat mencegah kasus penipuan serupa terjadi di masa depan.
Ikuti terus informasi dan edukasi terkait keamanan digital melalui akun resmi Bank Kalbar.