Langkah ini mendapat perhatian serius, terutama karena sebelumnya belanja ATK menjadi sorotan banyak pihak. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, yang juga dikenal sebagai anak buah Prabowo, mengungkapkan bahwa anggaran ATK sebesar Rp44,4 triliun dinilai sangat tidak efisien.
“Yang saya kemarin ikuti adalah pengeluaran ATK untuk seluruh kementerian dan lembaga ini jumlahnya Rp44,4 triliun. Hanya belanja saja,” ujar Dasco. Ia juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo ingin memastikan efisiensi anggaran berjalan, termasuk melalui pendampingan dan pengawasan ketat dari aparat penegak hukum.
Kebijakan ini menjadi salah satu langkah konkret pemerintah untuk mengurangi pemborosan dalam belanja negara, khususnya dalam pos-pos yang dinilai tidak berdampak langsung pada pelayanan publik. Meski begitu, keputusan ini diprediksi akan menghadapi tantangan, terutama dari kementerian atau lembaga yang selama ini terbiasa dengan pengeluaran besar untuk kebutuhan operasional seperti ATK.