“Kami berhak melanjutkan perang jika perlu, dengan dukungan Amerika,” ujar Netanyahu, seperti dilaporkan oleh Channel News Asia.
Netanyahu juga menegaskan komitmen untuk membawa pulang sandera Israel yang masih berada di Gaza. “Kami memikirkan semua sandera kami… Saya berjanji bahwa kami akan mencapai semua tujuan dan membawa kembali semua sandera,” ujarnya.
Menurut Netanyahu, fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata akan berlangsung selama 42 hari dan dimulai pada Minggu (19/1). Dalam fase awal ini, kelompok Hamas akan menyerahkan 33 sandera Israel, tiga di antaranya akan diserahkan pada hari pertama gencatan senjata.
Israel dan Hamas Sepakati Pertukaran Sandera dan Tahanan
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Israel akan membebaskan ratusan tahanan Palestina. Beberapa tahanan yang dibebaskan akan dideportasi ke luar wilayah Palestina.
Namun, meski gencatan senjata diumumkan oleh Qatar dan AS pada Rabu lalu, serangan Israel ke Gaza dilaporkan masih terus berlanjut hingga Sabtu (18/1). Serangan udara yang terjadi di Khan Yunis, Gaza, pada hari tersebut dilaporkan menewaskan lima anggota dari satu keluarga.
Gencatan senjata di Gaza dijadwalkan dimulai pada pukul 8.30 pagi waktu setempat atau 13.30 WIB, Minggu (19/1). Diharapkan, kesepakatan ini dapat menghentikan perang yang telah berlangsung selama 15 bulan.
Namun, Netanyahu memperingatkan bahwa jika Israel merasa perlu untuk melanjutkan operasi militer, pihaknya akan melakukannya dengan kekerasan. “Jika kami dipaksa untuk melanjutkan perang, kami akan melakukannya dengan kekerasan,” tegas Netanyahu.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id