“Kami akan terus memantau kualitas dan cita rasa makanan agar tetap sesuai standar. Selain itu, susu akan diberikan seminggu sekali, kecuali di daerah penghasil susu yang dapat memberikan porsi lebih sering,” jelasnya.
Untuk menjamin keberlanjutan dan kualitas program, dapur umum yang terlibat dalam penyediaan makanan akan berada di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional. Setiap mitra dapur akan dipantau dan diawasi langsung oleh satuan kerja terkait, sehingga aspek kualitas, kebersihan, dan kandungan gizi makanan tetap terjaga.
Harisson menegaskan bahwa program ini merupakan salah satu langkah konkret pemerintah dalam menekan angka gizi buruk dan stunting di kalangan pelajar.
“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak di Kalimantan Barat mendapatkan gizi yang baik agar mereka bisa belajar dengan optimal dan mencapai prestasi terbaik,” katanya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen penuh dalam mendukung program ini dan akan melakukan evaluasi serta pemantauan berkala guna memastikan efektivitasnya di lapangan. Harisson optimis bahwa dengan dukungan semua pihak, program Makan Bergizi Gratis akan berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi pelajar di Kalbar.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi provinsi lain dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas pendidikan melalui perbaikan gizi anak-anak di sekolah. Dengan implementasi yang baik, Kalimantan Barat siap menyukseskan program unggulan nasional ini dan memberikan manfaat nyata bagi generasi penerus bangsa. (RD)