JAKARTA – Awal tahun 2025 membawa tantangan besar bagi berbagai wilayah di Indonesia. Dalam beberapa hari terakhir, bencana banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla) dilaporkan terjadi di sejumlah daerah. BNPB bersama BPBD setempat terus bekerja keras memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi dan upaya pemulihan berjalan optimal.
Di Jawa Barat, banjir melanda Kabupaten Majalengka, merendam 51 rumah dan 235 hektare sawah. Meskipun air mulai surut sejak (7/1), namun tanggul yang jebol dalam proses perbaikan sehingga risiko banjir ulang tetap tinggi.
Sementara itu, di Provinsi Banten, banjir juga terjadi di beberapa daerah. Di Kota Cilegon, tepatnya di Kelurahan Karang Asem, Kecamatan Cibeber, tercatat tinggi muka air (TMA) sempat mencapai 30 cm. Saat ini, genangan air dilaporkan telah surut pada.
Empat kecamatan di Kabupaten Serang juga mengalami kondisi serupa. Genangan air di Kecamatan Kramatwati, Ciruas, Pontang, dan Lebak Wangi yang sebelumnya terpantau tinggi antara 10-100 sentimeter, kini berangsur menyusut hingga 5–30 cm. Di Kota Serang, banjir yang terjadi pada Kamis (9/1) pagi telah surut pada sore harinya. Meskipun demikian, kejadian ini mengakibatkan sebanyak 734 jiwa terdampak.
Bencana serupa terjadi di wilayah lain di Indonesia. Di Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Bima melaporkan 1.435 jiwa warga Kecamatan Sanggar terdampak banjir. Kondisi terkini per Kamis (9/1) air telah surut dan tim gabungan bersama warga setempat bersama-sama membersihkan lumpur dan memulihkan kondisi lingkungan.