Pemerintah Targetkan Ekspor Sarang Walet Rp10 Triliun, Peternak Walet di Kalbar Keluhkan Harga Anjlok dan Serangan Hama

Sarang Burung Walet milik peternak di Kabupaten Bengkayang, keluhkan harga lesu dan serangan hama yang disebut amma’. Sukarmadi untuk Faktakalbar.id

Keluhan serupa juga datang dari Tri, peternak walet di Ketapang, Kalimantan Barat. Ia menyebutkan bahwa selain harga yang terus merosot, serangan hama semakin memperburuk kondisi para peternak.

“Petani walet sekarang makin sulit bertahan. Harganya sudah tidak menentu, belum lagi hama yang makin banyak. Kalau begini terus, mau bagaimana lagi? Pemerintah harus turun tangan langsung,” kata Tri saat diwawancarai via telpon, selasa (7/1).

Di sisi lain, Wamentan Sudaryono tetap optimistis bahwa potensi ekspor sarang burung walet Indonesia bisa terus meningkat. Pemerintah berencana menyederhanakan regulasi dan mempercepat proses ekspor agar industri ini bisa memberikan manfaat ekonomi lebih luas bagi masyarakat.

Meski demikian, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Anjloknya harga dan serangan hama menjadi dua faktor utama yang menghambat peternak sarang walet di Kalimantan Barat untuk berkembang. Para peternak berharap pemerintah tidak hanya fokus pada target ekspor, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi peternak lokal yang kini kesulitan bertahan.