“Setiap hari menunya berbeda, misalnya hari ini telur, besok ikan dori, lalu ayam di hari berikutnya. Setiap dapur sudah memiliki jadwal menu yang telah disusun, tetapi tetap fleksibel mengikuti ketersediaan bahan baku di daerah tersebut,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa program ini melibatkan pemasok dari masyarakat sekitar untuk memastikan distribusi makanan tetap lancar dan berkelanjutan. “Nantinya, bahan makanan dipasok dari warga sekitar, sehingga program ini tidak hanya membantu penerima manfaat, tetapi juga mendukung perekonomian lokal,” tambahnya.
Dengan pelaksanaan yang masih berjalan, apakah distribusi susu akan diperluas dan menjadi bagian tetap dari menu harian di masa mendatang? Hal ini masih menjadi pertimbangan lebih lanjut dari pihak penyelenggara.