“Sebagai langkah pencegahan dan pengendalian penyebaran infeksi, Kementerian Kesehatan terus melakukan pemantauan dari waktu ke waktu, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Ini termasuk virus penyebab Covid-19, influenza, dan infeksi saluran pernapasan lainnya,” demikian pernyataan resmi otoritas kesehatan Malaysia yang dikutip dari Straits Times, Minggu (5/1/2025).
Infeksi hMPV biasanya menimbulkan gejala seperti batuk, demam, sesak napas, dan gejala lain yang menyerupai Covid-19 atau influenza. Dengan peningkatan kasus di negara tetangga, otoritas kesehatan di berbagai wilayah mulai meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap pergerakan manusia yang melintasi perbatasan.
Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Indonesia—khususnya Kalimantan Barat—harus mencermati potensi masuknya virus ini. Wilayah perbatasan seperti Entikong, Aruk, dan Badau memiliki jalur mobilitas yang tinggi, baik untuk perdagangan maupun perjalanan pribadi. Dengan adanya lonjakan kasus hMPV di Malaysia, bagaimana kesiapan pemerintah dan otoritas kesehatan dalam menjaga perbatasan Kalimantan Barat agar tetap aman dari potensi penyebaran virus ini?