Namun, perhatian publik lebih tertuju pada pengakuannya soal kehidupan pribadi. Pigai menyatakan dirinya terbuka terhadap media sosial, seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan WhatsApp, tanpa ada ancaman atau masalah yang mencuat.
“Saya enggak pernah macam-macam. Semua akun saya terbuka. Kalau ada pejabat di kementerian saya yang ‘main mata’, apalagi dengan lawan jenis, saya akan langsung copot jabatannya,” tambah Pigai.
Komentar Pigai ini sontak menuai reaksi publik, mengingat jarangnya pejabat publik mengungkap kehidupan pribadi secara terang-terangan di ruang resmi. Pigai mengklaim bahwa prinsipnya dalam memilih pejabat bukan berdasarkan kedekatan, melainkan rekam jejak, integritas, dan moralitas.
Apakah pengakuan ini merupakan upaya Pigai untuk menunjukkan transparansi atau sekadar selingan dalam pembahasan serius, publik kini menanti tindakan nyata dari Menteri HAM tersebut untuk memperbaiki moralitas dan etika di kementeriannya. Yang jelas, pernyataan ini telah menjadi sorotan dan memicu diskusi hangat di berbagai platform media.